Profil Desa Tersidilor
Ketahui informasi secara rinci Desa Tersidilor mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tersidilor, Pituruh, Purworejo. Mengungkap sejarah unik `desa kembar`, potensi agraris, demografi, pemerintahan, dan kehidupan sosial budaya. Fakta terkini dari lumbung pangan Purworejo.
-
Identitas Sejarah `Desa Kembar`
Memiliki jejak historis yang kuat sebagai bagian dari satu kesatuan wilayah dengan desa tetangganya, yang tercermin dari namanya.
-
Fondasi Pertanian yang Kokoh
Wilayah ini merupakan zona agraris vital dengan sistem irigasi yang menjadi penopang utama produktivitas pangan.
-
Komunitas Solid Berbasis Gotong Royong
Kehidupan warganya lekat dengan tradisi kebersamaan dan tolong-menolong yang menjadi modal sosial utama dalam pembangunan.
Di antara deretan desa agraris di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, nama Desa Tersidilor menyimpan sebuah keunikan tersendiri. Nama ini bukan sekadar penanda geografis, melainkan sebuah jejak historis yang mengisyaratkan adanya hubungan erat dengan wilayah lain di sekitarnya. Sebagai salah satu sentra produksi pangan, Tersidilor memadukan kekayaan alamnya dengan modal sosial yang kuat, menjadikannya sebuah komunitas yang tangguh dan berdaya. Profil ini akan menelusuri lebih dalam setiap aspek yang membentuk Desa Tersidilor, dari asal-usul namanya yang khas hingga proyeksi masa depannya.
Geografi dan Lanskap Demografi
Secara geografis, Desa Tersidilor terletak pada kawasan dataran rendah yang subur di Kecamatan Pituruh, menjadikannya sangat cocok untuk kegiatan pertanian sawah. Luas wilayah Desa Tersidilor tercatat sekitar 115,22 hektare (1,15 km²), di mana sebagian besar lahannya merupakan sawah produktif yang mendapatkan pasokan air dari sistem irigasi teknis. Lanskap desa ini didominasi oleh pemandangan hamparan padi yang menghijau, diselingi oleh permukiman penduduk yang tertata rapi.Batas-batas administratif Desa Tersidilor ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Karanggetas
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kaligintung
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Tersidikulon
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Megulung Lor
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo dalam publikasi "Kecamatan Pituruh dalam Angka", jumlah penduduk Desa Tersidilor adalah 1.189 jiwa. Dari data luas wilayah dan jumlah penduduk tersebut, dapat dihitung kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.032 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan populasi yang cukup padat untuk sebuah desa agraris, mencerminkan komunitas yang hidup dan terus berkembang. Mayoritas penduduk berada dalam rentang usia produktif dan menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian secara langsung maupun tidak langsung.
Menguak Sejarah: Kisah di Balik Nama Tersidilor
Salah satu aspek paling menarik dari Desa Tersidilor ialah asal-usul namanya. Nama "Tersidilor" berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa: "Tersidi" dan "Lor". Kata "Lor" secara jelas berarti utara, menunjukkan posisi geografisnya. Keunikan terletak pada kata "Tersidi" yang menjadi akar namanya.Berdasarkan penelusuran sejarah lisan dan diperkuat oleh fakta administratif, Desa Tersidilor memiliki "kembaran", yaitu Desa Tersidikulon yang berada tepat di sebelah selatannya ("Kulon" berarti barat, namun dalam konteks pembagian wilayah seringkali digunakan untuk membedakan). Keberadaan dua desa dengan pangkal nama yang sama ini merupakan indikasi kuat bahwa pada masa lampau, keduanya merupakan satu kesatuan wilayah yang dikenal dengan nama "Tersidi".Pemekaran wilayah seperti ini merupakan fenomena yang lazim terjadi dalam sejarah administrasi pertanahan di Jawa, seringkali dilakukan untuk efisiensi pemerintahan, pengelolaan sumber daya, atau karena pertumbuhan populasi. Meskipun kini menjadi dua entitas desa yang berbeda, ikatan sejarah dan sosial antara warga Tersidilor dan Tersidikulon masih terasa. Kisah ini bukan hanya sekadar cerita masa lalu, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kolektif yang membentuk cara pandang dan hubungan sosial masyarakat di kedua desa.
Roda Perekonomian: Pertanian sebagai Denyut Nadi Utama
Tidak dapat dipungkiri, sektor pertanian ialah pilar utama yang menopang seluruh sendi perekonomian Desa Tersidilor. Ketersediaan lahan sawah yang luas dan didukung oleh jaringan irigasi yang memadai menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung padi di Kecamatan Pituruh. Para petani di sini mampu bercocok tanam sepanjang tahun, dengan pola tanam dominan padi-padi-palawija. Produktivitas yang tinggi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi komoditas ekonomi yang dijual ke pasar-pasar di Purworejo.Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) memegang peranan krusial dalam ekosistem pertanian desa. Lembaga ini menjadi wadah bagi para petani untuk berkoordinasi terkait jadwal tanam, pengelolaan air irigasi, akses terhadap pupuk bersubsidi, serta adopsi inovasi pertanian. Melalui kelompok tani, penyuluhan dari dinas terkait menjadi lebih mudah disalurkan, sehingga petani dapat terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya.Selain pertanian tanaman pangan, sebagian warga juga mengembangkan usaha peternakan skala kecil. Ternak seperti kambing, sapi dan unggas dipelihara sebagai sumber pendapatan tambahan dan investasi. Usaha ini terintegrasi dengan baik dengan pertanian, di mana limbah peternakan diolah menjadi pupuk organik untuk menyuburkan kembali lahan sawah, menciptakan sebuah sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang pengolahan makanan juga mulai bermunculan, meskipun skalanya masih terbatas pada produksi untuk pasar lokal.
Tata Kelola Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa Tersidilor dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bekerja dalam koridor regulasi yang berlaku. Pemerintah desa (Pemdes) memiliki tugas utama untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, melaksanakan pembangunan, membina kemasyarakatan, dan memberdayakan masyarakat desa. Kinerja Pemdes diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang anggotanya merupakan perwakilan dari masyarakat dan berfungsi untuk menampung serta menyalurkan aspirasi warga.Perencanaan pembangunan desa dilakukan secara partisipatif melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Forum ini menjadi arena bagi seluruh elemen masyarakat untuk menyampaikan usulan program dan kegiatan yang dianggap prioritas. Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi sumber pembiayaan utama untuk merealisasikan program-program tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, prioritas pembangunan difokuskan pada peningkatan kualitas infrastruktur dasar, seperti perbaikan jalan desa, pengerasan jalan usaha tani untuk melancarkan transportasi hasil panen, serta pemeliharaan saluran irigasi. Pemerintah Desa memprioritaskan program yang berdampak langsung pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani sebagai mayoritas penduduk.
Kehidupan Sosial dan Harmoni Komunitas
Masyarakat Desa Tersidilor hidup dalam tatanan sosial yang kental dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong. Tradisi sinoman (membantu tetangga yang punya hajat), kerja bakti membersihkan fasilitas umum, dan menjenguk warga yang sakit merupakan praktik sosial yang masih lestari hingga kini. Nilai-nilai ini menjadi perekat yang menjaga keharmonisan dan solidaritas di tengah-tengah masyarakat.Kehidupan religius, yang didominasi oleh pemeluk agama Islam, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi desa. Masjid dan musala tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial keagamaan seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan belajar mengajar Al-Qur`an bagi anak-anak. Kegiatan-kegiatan ini secara efektif memperkuat ikatan silaturahmi antarwarga.Di sektor pendidikan dan kesehatan, desa ini ditopang oleh fasilitas dasar seperti Sekolah Dasar (SD) sebagai sarana pendidikan formal, dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif memberikan layanan kesehatan ibu dan anak secara berkala. Keberadaan fasilitas ini sangat vital untuk memastikan kualitas hidup dan sumber daya manusia di Desa Tersidilor terus meningkat.
Proyeksi Masa Depan: Peluang dan Tantangan
Menyongsong masa depan, Desa Tersidilor memiliki sejumlah peluang yang dapat dikembangkan. Modernisasi pertanian melalui penerapan teknologi tepat guna, seperti penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) dan bibit unggul tahan hama, dapat meningkatkan efisiensi dan hasil panen. Penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir juga menjadi peluang untuk memberikan nilai tambah bagi produk pertanian, sehingga petani tidak hanya menjual gabah mentah tetapi juga produk olahan.Potensi kerja sama antar-desa, khususnya dengan "saudara kembarnya" Desa Tersidikulon, dapat dijajaki lebih lanjut, misalnya dalam pengelolaan sumber daya air bersama atau pengembangan produk unggulan kawasan. Selain itu, pemberdayaan generasi muda untuk menjadi wirausahawan di sektor agribisnis merupakan kunci untuk menjamin keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.Namun tantangan juga menghadang. Seperti desa-desa lainnya, Tersidilor menghadapi isu regenerasi petani, di mana minat anak muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun. Perubahan iklim yang menyebabkan anomali cuaca juga menjadi risiko yang dapat mempengaruhi hasil panen. Selain itu, ketergantungan pada komoditas tunggal (padi) membuat perekonomian desa rentan terhadap fluktuasi harga di pasaran.Penutup Desa Tersidilor adalah sebuah contoh nyata bagaimana identitas historis dan potensi agraris dapat menyatu membentuk sebuah komunitas yang dinamis. Lebih dari sekadar wilayah administratif, namanya menyimpan kisah tentang persatuan dan perkembangan. Dengan fondasi pertanian yang kuat dan modal sosial berupa semangat gotong royong yang tak pernah padam, Desa Tersidilor memiliki bekal yang sangat kuat untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan perencanaan yang matang dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, desa ini berpeluang besar untuk terus tumbuh dan sejahtera, sesuai dengan semangat historis yang diwariskannya.